Rabu, 28 Desember 2016

KRITIK ARSITEKTUR TUGAS 3



NAMA : DINANTI TIASFIRA
NPM     : 22313540
KELAS : 4TB02

Kritik Arsitektur
Summary kritik arsitektur
1. Self critism
Self critism adalah salah satu metode untuk mengkritisi suatu karya/objek punya kita sendiri dan dikritisi oleh diri kita sendiri. Hal ini bisa dilakukan jika diri kita mempunyai perspektif berbeda di dalam otak atau pikiran kita. Bisa dikatakan bahwa self critism ini membuat kita untuk berfikir menjadi orang lain. Dalam proses berfikir self critism, dalam otak kita harus berfikir menjadi 2 sudut pandang pribadi yaitu pikiran positif menjelaskan tentang apa yang harus diperbaiki dan ada pikiran negative menjelaskan rasa takut kemudian memperbaikinya.

2. Authority critism
Authority critism adalah salah satu metode untuk mengkritisi suatu karya/objek oleh orang yang mempunyai wewenang. Seperti dari pihak pemerintah yang mengkritisi. Dalam prosesnya terdapat hirarki antara individu dengan pihak berwenang.
 
3. Expert critism
Expert critism adalah salah satu metode untuk mengkritisi suatu karya/objek oleh orang yang mempunyai keahlian dibidangnya sehingga ia memliki hak untuk mengkritisi karena keahlian dan pengalamannya. Contohnya seperti juri yang mengritisi hasil karya.

4. Peer critism
Peer critism adalah salah satu metode untuk mengkritisi suatu karya/objek oleh suatu kelompok ke kelompok lainnya.

5. Layman critism
Layman critism adalah salah satu metode untuk mengkritisi suatu karya/objek oleh masyarakat awam. Kritik yang dikeluarkan lebih jujur karena kritik dikeluarkan dengan spontan dan menurut pikiran sendiri.
 
Kritik BANGUNAN MODERN
Nama : Beijing National Stadium/ Bird Nest Stadium
Arsitek : Swiss Herzog and de Meuron dan juga seniman Cina, Ai Weiwei.
Lokasi : Dibagian selatan dari Green Olimpiade, Beijing, China
Dibangun pada : Maret 2003

Stadion berkapasitas 80 ribu tempat duduk ini didesain oleh arsitek-arsitek Swiss Herzog and de Meuron dan juga seniman Cina, Ai Weiwei, merupakan bangunan landmark bagi acara Olimpiade 2008. Terdiri dari dua bangunan utama, salah satunya berada di dalam lainnya: suatu mangkok beton raksasa berwarna merah untuk tempat duduk dikelilingi oleh "sarang burung" baja raksasa.  

BIRD NEST
Dikenal secara universal sebagai "SarangBurung",91000 kursi. Stadion Nasional digagas dan dibangun sebagai tempat utama untuk Olimpiade XXIX,diadakan diBeijing pada Agustus 2008.


sumber : http://latopaz.blogspot.co.id/2012/02/10-bangunan-modern-di-dunia-yang.html
LOKASI
Stadion Nasional terletak dibagian selatan dari Green Olimpiade,yang masterplanned oleh Sasaki Associates dan meliputi area seluas 1135 ha disisi utara Beijing,dekat dengan porostengah kota.Stadion adalah tempat pusat Olimpiade Hijau,pada segiempat tidak teratur sekitar 20.4 ha luasnya.Dataran yang relatif datar,dengan ketinggian tanah mulai dari 42m ke 47m,tertinggi disudut barat dan terendah diutara-timur sudut. Posisinya terpilih sehingga akanada kenaikan bertahap ditingkat dari jalan-jalan kota diutara-timur,membentuk kemiringan dengan alas Stadium,sekitar 5.3m tinggi. 









Kritik layman
               Bird Nest Stadium  merupakan sebuah stadium yang digagas dan dibangun sebagai tempat utama untuk Olimpiade XXIX, diadakan diBeijing pada Agustus 2008. Edisi khusus dari The Journal Arus mendokumentasikan desain arsitektur olahraga dan penuh rekayasa desain oleh Arup selama enam setengah tahun dari konsep awal hingga pengiriman proyek. Struktur kantilever untuk atap akan hampir mustahil untuk membangun untuk bentang sekitar 60m dengan pemuatan tambahan atap dilepas.dan sammpai sekarang bangunan ini merupakan landmark bagi beijing china. konsep sang arsitek pada awalnya juga membangunan bangunan ini tidak hanya untuk menjadi simbol arena olahraga. tetapi juga menjadi bangunan yang terus berfungsi.
               Bentuk dasar dari stadion ini adalah elips melingkar yang dalam hal ini mewakili simbol surga dalam kebudayaan Tiongkok. Sedangkan dari kejauhan, stadion terlihat menyerupai sebuah bentuk kolektif raksasa, seperti kapal bergelombang landai yang dilapisi dengan fasade bangunan berupa garis-garis abstrak. Namun, pada kenyataannya, seluruh bagian dari fasade bangunan tersebut merupakan suatu kesatuan struktur bangunan terintegrasi yang tidak dapat dipisahkan. Meskipun terlihat seperti garis-garis abstrak yang tidak berpola, fasade bangunan ini dirancang dengan perhitungan dan pola geometri yang kompleks. Untuk menjaga agar stadion dapat melindungi pengguna ruang dari cuaca, pada bagian atap dilapisi dengan membran ETFE (etil tetrofluoroethylene).Bangunan ini mempunyai bentuk seperti sarang burung yang menggunakan system vector actif yaitu Space Truss yang menjadi dasar dari arsitektur modern. Menggunakan system struktur Space Truss ini yang di cover dengan steel roof dan membran etfe panel yang memperkuat bangunan tersebut. Kemudian menjadi bangunan yang modern dan unik pada bangunan ini.

Kritik expert
                  Swiss Herzog  dan Meuron telah mengembangkan teorinya dengan menerapkan Konsep awal dari sang arsitek, Herzog and de Meuron, adalah merancang sebuah karya arsitektur yang tidak hanya akan menjadi sebuah simbol atau arena olah raga digunakan pada saat perhelatan olimpiade, namun juga sebuah karya yang akan terus dapat berfungsi sebagai ruang publik bagi masyarakat di bagian utara Kota Beijing. karena konsep awal mereka seperti itu maka sampai sekarang pun bangunan itu tidak hanya menjadi sebuah arena olah raga tetapi menjadi landmark kota beijing. sebelumnya swiss herzog dan meuron mempunyai prestasi prestasi yang baik pada karya desain yang dibuatnya.
                 Pada tahun 2001, Herzog & de Meuron dianugerahi Hadiah Pritzker, penghargaan tertinggi dalam arsitektur. Ketua Juri J. Carter Brown berkomentar, “Salah satunya adalah kesulitan untuk memikirkan arsitek dalam sejarah yang telah membahas integumen arsitektur dengan imajinasi yang lebih besar dan keahlian.” Ini mengacu pada penggunaan inovatif dari bahan HDM eksterior dan perawatan, seperti kaca silkscreened. Arsitektur kritikus dan juri Pritzker Ada Louise Huxtable diringkas HDM pendekatan yang ringkas: “Mereka menyempurnakan tradisi modernisme untuk kesederhanaan unsur, sambil mengolah bahan dan permukaan melalui eksplorasi pengobatan baru dan teknik.” Pada tahun 2006, New York Times Magazine menyebut mereka “salah satu perusahaan arsitektur paling dikagumi di dunia.” HDM komitmen dari artikulasi melalui materialitas adalah umum di seluruh proyek mereka. Gerakan formal mereka umumnya berkembang dari kesederhanaan murni bentuk persegi panjang untuk geometri yang lebih kompleks dan dinamis. Para arsitek sering mengutip Beuys Yusuf sebagai inspirasi artistik abadi dan berkolaborasi dengan seniman yang berbeda pada setiap proyek arsitektur. Keberhasilan mereka dapat dikaitkan dengan keterampilan mereka dalam mengungkap hubungan asing atau dikenal dengan memanfaatkan bahan-bahan inovatif. 

sumber : http://rudyvianto.blogspot.co.id/2014/03/arsitek-beserta-karyanya.html
http://daftarstadion.blogspot.co.id/2014/03/stadion-birds-neststadion-nasional.html
http://media.rooang.com/2015/03/apa-simbol-di-balik-stadion-sarang-burung/


Kritik BANGUNAN POST MODERN
Nama : Portland Public Building
Type    : Kantor Pemerintah
Gaya    : Arsitektur Post Modern
Arsitek : Michael Graves (1987)
Massa balok, dengan dekorasi pada
permukaan yang menggunakan gaya
“ART- DECO” dan penegasan terhadap
pengolahan penggunaan warna

portland building, oleh arsitek dan desainer michael graves, dianggap sebagai bangunan post modern terbesar. desain yang menampilkan berbagai elemen simbolis pada fasad monumental, bertentangan dengan arsitektur modern yang fungsionalis pada masa itu. michael grave menjelaskan " sikap simbolis, upaya untuk membangun kembali bahasa arsitektur dan nilai nilai yang bukan merupakan bagian dari homogenitas modernis". Setelah memenangkan kompetisi design bangunan yang disponsori oleh kota Portland, Michael Graves kemudian menjadi perancang “Public Service Building” (1980-1982) di Portland, Oregon 
 Sumber : http://www.archdaily.com/407522/ad-classics-the-portland-building-michael-graves/51ef06e2e8e44ea5b7000078-ad-classics-the-portland-building-michael-graves-image
Portland Public Service Building yang terletak pada sebuah lahan di tengahkota ini akan menjadi pusat perkantoran kota. Pada nyatanya lokasi yang ada menawarkan keuntungan dan karakteristik setting yang spesial, karena berdekatan dengan City Hall Building dan County Courthouse Building di kedua sisinya, Mall untuk umum dan taman pada kedua.
 







sumber : http://www.archdaily.com/407522/ad-classics-the-portland-building-michael-graves/51ef06e2e8e44ea5b7000078-ad-classics-the-portland-building-michael-graves-image
Kritik layman
       Portland public building merupakan bangunan yang berfungsi sebagai kantor pemerintah. Design dari bangunan ini ditujukan untuk penduduk sekitar, untuk tercipta nya hubungan daerah urban dengan program didalamnya. Dalam tujuan untuk memperkuat perkumpulan bangunan, pada permukaan bangunan dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian dasar, engah atau badan, dan atas atau kepala”. Ketika pertama kali selesai, perubahan gaya dari modern menuju gaya post modern yang dihadirkan pada bangunan ini sangat ramai dibicarakan sebagai sesuatu yang kontroversi.
Pada variasi permukaan terdapat 15 potongan – cerita bangunan kantor perkotaan yang dihiasi dengan kotak-kotak jendela kecil yang merupakan ungkapan penggunaan karakteristik gaya Art Deco, massa bangunan yang berwarna - coklat, biru, dan merah bata – membuat penegasan pernyataan soal latar belakang yang berpasir. 
       Selain adanya dekorasi menonjol yang non-fungsional dari patung “Portandia”, warna-warna kontras dan menyolok sangat dominan dalam gedung ini, seperti coklat susu, coklat tua dan warna gelap dari kaca. Di bagian atas atau atapnya yang datar terdapat konstruksi seperti rumah-rumahan kecil mirip dengan kuil kuno dari artemis-yunani beratap piramid dan pelana. Bentuk-bentuk geometris sederhana, kotak-kotak, segitiga, garis-garis non-fungsional terlihat, menjadi bagian ciri arsitektur post modern, banyak menghiasi bagian luar dar gedung The Portland  


Kritik expert
         Michael Graves Arsiteturnya menjadi pelopor dan banyak memberi inspirasi pada perkembangan arsitektur Post modern. Bentuk global sangat sederhana seperti kotak atau blok, ada yang mengatakan seperti sebuah kotak kado natal raksasa, bahkan ada yang mengatakan seperti dadu.
Unsur arsitektur kuno yang menonjol dalam gedung public service ini, manghubungkan dengan masa lampau antara lain berupa sebuah patung wanita yang dikenal pada abad XIX bernama “Portlandia”,personifikasi dari semangat, kebijakan dan keteguhan moral dari warga negara dalam perdagangan. 
          Kotak seperti dadu bagian utama dari “The Portland” terletak diatas unit dibawahnya yang coklat susu cerah. Unit ini sedikit lebih lebar dari yang ditumpunya, berkolom-kolom besar dan berat memberikan kesan seperti arsitektur kuno orietal mesir. jika kita berada didalam bangunan ini kita bisa merasakan euforia dari nuansa mesir kuno yang terdapat dari unsur unsur langgamnya. Dengan prinsip rancangan michael grave adalah Bangunannya mudah dikenali dan diingat karena adanyan penerapan unsur-unsur sejarah yang telah ada sehingga masyarakat mempunyai kenangan dalam dirinya tentang sejarah tersebut dan Michael Graves mengabstrakkan bentuk-bentuk yang historical atau yang berbau atau berhubungan dengan sejarah yang telah ada. Tetapi Graves tidak sekedar meniru unsur sejarah yang ada tetapi ia juga yang melakukan transformasi.

 sumber : http://itscomma9.com/arsitektur-post-modern-1-2/
https://www.google.co.id/?gws_rd=cr,ssl&ei=9chjWPG9IsrjvASss6XAAw#q=Michel+Graves%2C+dengan+karyanya+Porland+Building.
http://www.archdaily.com/407522/ad-classics-the-portland-building-michael-graves