Minggu, 19 Oktober 2014

tugas arsitektur dan lingkungan


NAMA : DINANTI TIASFIRA
NPM : 22313540
KELAS : 2TBO2
MATA KULIAH : ARSITEKTUR DAN LINGKUNGAN



TUGAS : MENCARI ISSU TENTANG BANGUNAN YANG BERHASIL DIBANGUN YANG TIDAK MERUSAK LINGKUNGAN & BANGUNAN YANG GAGAL DAN MERUSAK LINGKUNGAN



BANGUNAN YANG BERHASIL DIBANGUN YANG TIDAK MERUSAK LINGKUNGAN

1.     Rumah botol Ridwan Kamil


Di kejauhan, rumah di Jalan Cigadung Selatan Nomor VII/a28 itu sudah terlihat berbeda dari rumah yang lain, karena desainnya yang minimalis dengan warna dominan cokelat tua.Dari dekat, rumah tersebut makin unik karena hampir semua dinding dan benteng yang melingkari rumah terbuat dari botol bekas. Tepatnya, botol bekas minuman berenergi yang berwarna cokelat tua.Rumah berlantai dua itu milik arsitektur muda jebolan Institut Teknologi Bandung (ITB), Ridwan Kamil. Puluhan ribu botol terlihat berjejer menjadi dinding rumah dan benteng bagian depan atau beranda lantai satu.
Di bagian luar lantai dua, juga tampak botol-botol itu disusun seperti kubus seukuran 50x50 centimeter. Kubus-kubus dari susunan botol bekas itu diselingi dengan kaca-kaca dengan ukuran serupa.Dari luar saja, rumah botol itu terlihat nyaman bagi yang memerhatikannya. Disebut rumah botol, karena warga sekitar mengenalnya demikian. Rumah botol ini sudah dikenal oleh kebanyakan warga Cigadung.Jika bertanya di manakah letak rumah botol, maka warga akan menunjukkannya tepat ke rumah Ridwan Kamil. .
Rumah itu berdiri di antara perumahan elit yang kebanyakan sedang dibangun di Jalan Cigadung Selatan tersebut.Di bagian depan rumah terdapat rumput dan beberapa pohon taman, sehingga warna cokelat tua rumah berpadu dengan warna hijau tanaman. Suasana ribuan botol yang tersusun rapi dan warna hijau tanaman berpadu dengan lantai yang terbuat dari batu alam berwarna abu-abu. Selain memadupadankan rancangan rumah botolnya dengan kayu, Emil juga menggabungkan susunan botol dengan glass block di beberapa bagian. Guna meminimalkan penggunaan cat di bagian luar bangunan, sang arsitek juga membiarkan beberapa bagian beton terekspos dan menampilkan warna natural betonnya. Aksentuasi kontras diperoleh dari penggunaan furnitur dan elemen interior lainnya di bagian dalam rumah.
Rumah botol tidak lepas dari kreativitas dalam memerlakukan sampah.  Botol-botol bekas ternyata bisa menjadi bahan bangunan pengganti semen dan pasir. Dan cara ini merupakan solusi mengatasi sampah  dan ramah lingkungan. .





BANGUNAN YANG GAGAL DAN MERUSAK LINGKUNGAN

Suatu bangunan Arsitektur dapat di katakan gagal jika antara bangunan dan keadaan lingkungan sekitar tidak seimbang yang menciptakan dampak negatif yang berlebih dan tidak terkendali terhadap lingkungan maupun terhadap si penghuni.

Berikut ini adalah beberapa yang diperkirakan masuk kedalam salah satu kekurangtelitian arsitek dalam melakukan tugasnya dalam membangun :

1. Jebolnya tanggul Situ Gintung karena selain banyaknya curah hujan yang terjadi, peneliti memperkirakan itu juga karena maraknya pembangunan tempat wisata ataupun bangunan komersial lainnya disekitar tanggul Situ Gintung yang seharusnya menjadi tanah resapan bagi tanggul tersebut.





2.Jembatan Tanah Abang Roboh membuat beberapa pengunjung yang berbelanja tetimbun reruntuhan. Bangunan yang roboh di sekitar Metro Tanah Abang merupakan calon toilet di pusat grosir Metro Tanah Abang, bukan merupakan jembatan penghubung Blok A-Blok B. Bangunan itu roboh karena konstruksi belum sempurna.Bangunan yang runtuh adalah bagian yang akan dijadikan toilet di lantai tiga gedung tersebut.(Kaskus,megapolitankompas)


Sebagai seorang arsitek haruslah kita menghargai karya kita agar kita lebih mawas diri dan menjadikan kita lebih berhati-hati dan lebih teliti dalam melakukan tugas kita. Sehingga kita paling tidak dapat mengurangi kecelakaan ataupun kegagalan yang akan terjadi.
 Maka dari itu kita sebagai arsitek haruslah memperbaiki diri agar jangan selalu kita disalahkan bilamana ada kesalahan dalam pembangunan suatu proyek maupun sesudahnya.
 Seorang arsitek sangatlah berperan penting dalam pembangunan karena itu juga dituntut tanggung jawab yang besar sehingga janganlah kita menyepelekannya tetapi lebih memperhatikannya. Setiap bangunan yang tercipta pasti memiliki dampak pada lingkungan, dampaknya bermacam-macam ada yang baik dan ada pula yang buruk. Tetapi bukan berarti bidampaknya buruk maka arsiteklah yang salah, karena masih banyak hal-hal yamg mempengaruhi rusaknya lingkungan karena suatu bangunan maupun bangunan itu sendiri..



http/arSHITek adhityakegagalanArsitekturterhadaplingkungan.htm